Minggu 13 Desember 2009
Hari yang cerah di Bandara ngurah Rai, Bali. Aku baru saja turun dari pesawat Quantas bersama mama, ryan, david, dan Norah. Disana kami masih harus menunggu bis yang akan membawa kami pulang ke kota Malang.
Sudah hampir 6 bulan aku kuliah di Australia dan berpisah dari keluarga besar, terutama om Teddy, boneka beruang yang super terkenal itu dan Mita, adikku. Aku mengambil mata kuliah Teknik IT sesuai dengan bidang yang aku sukai. Seperti mama bilang, jangan pernah memilih jurusan kuliah seperti orang lain yang berpikir bagaimana mendapatkan pekerjaan mudah dari mata kuliah itu. Tekuni apapun yang kamu suka dan kamu akan merasakan enjoy.
Selama di Australia, aku tinggal di Asrama yang seperti penjara. Nggak ada kebebasan, oleh karena itu, begitu aku pulang ke Indonesia, satu yang pingin aku lakukan, TRAVELLING.
Kata orang, Travelling itu kayak nggak ada gunanya aja. Buang-buang duit. Nggak berguna. Bikin keluarga khawatir. Jujur, itu semua benar, tapi ada kok cara mensiasatinya. Aku dan Ryan, udah merencanakan liburan natal dan tahun baru ini kami hendak travelling keliling jawa bali.
Budget datang dari tabunganku selama SMA kelas 3, kamu taukan, selama kelas 3, kita punya sedikit waktu untuk mempersiapkan UAN. Aku jadi enggak punya kesempatan melakukan travelling selama kelas 3. Begitupun selesei UAN, masih ada bimbel ini itu untuk melewatkan tes masuk kampus di Australia. Selama setahun menabung, aku kaget saat mengetahui tabunganku melebihi 4 juta rupiah. Wow!
Kembali ke Bulan November 2009, tanggal lupa.
Aku telepon mama di Surabaya. Aku berdiskusi (dengan a lot) demi mewujudkan misiku: Travelling. Aku bilang ke mama: “Ayo deh ma, kan mama udah janji kalo aku bisa masuk Australia, aku boleh travelling”.
Mamaku yang khawatir tentu saja menolaknya. Beliau beralasan bahwa anak perempuan itu berbahaya pergi sendirian. “Kan ada Ryan!” Aku sengaja nggak mengungkit si Mita, soalnya tahun ini giliran dia menghadapi UAN.
Akhirnya setelah beberapa kali telepon, dan mendesak beliau, mama mengizinkan aku pergi dengan catatan: Bawa teman lain. Yeah! Aku langsung mendadak fly (tanpa drugs tentuna) dan menyetel lagu kelompok Bonnie M dengan keras, satu teguran dari penjaga asrama dan teman yang tinggal di kamar sebelah. Ups..
Maju ke Awal Desember
Seharian di ruang kuliah aku nggak sabaran untuk segera keluar dari kelas dan bertemu Ryan. Begitu ada kesempatan, aku bolos latihan baseball dan segera menuju asramanya. Aku sudah membicarakan hal ini sebelumnya, dan dia siap sedia, begitu aku datang, dia langsung buka google maps dan merencanakan kemana aja kita akan pergi. Selain itu halaman Lonely Planet, situs para traveller juga terbuka.
Yang aku rencanakan:
1. Kemana saja aku akan pergi
2. Setelah menentukan kota mana saja, cari informasi tempat wisata, hotel, dan tempat makan yang ada di daerah itu. Cari juga spot menarik di tempat itu untuk foto-foto.
3. Tentukan perkiraan biaya perjalanan, biaya masuk lokasi, biaya makan, hotel/penginapan sesuai berapa lama kita akan pergi, kemana dan berapa orang.
4. Cari informasi tentang kondisi (seperti suhu, ketinggian, dll)
5. Persiapan alat-alat seperti baju, obat dan lainnya.
Saat semua sudah selesei, sekarang saatnya petualangan. Dalam hal ini, aku menunggu sampai tanggal 13 Desember.
Selasa, 15 Desember 2009
Aku sampai di Malang hari senin pagi. Tapi nggak banyak aktivitas hari itu, cuma berkangen-kangenan dengan teman lama, keluarga, berdiskusi di facebook dan twitter. Sisanya tidur karena perjalanan bus dari Denpasar – Malang luar biasa capeknya. Bayangkan duduk semalaman melihat bukit gelap ditambah sport jantung akibat supir agak ceroboh.
Hari selasanya aku sudah segar bugar dan siap menjalani hari baru. Yah paling hari baru dan akhir yang tetap sama aja.
Aku dan Ryan keliling kota Malang berbelanja ini itu buat persiapan keberangkatan. Hampir enam bulan ditinggal, kota ini nggak banyak perubahan, cuma hawanya terasa lebih panas disini. Kami seharian mencari apa yang kami butuhkan, hampir 90% dari daftar barang yang kami butuhkan berhasil kami dapatkan. Beberapa diantaranya seperti jaket dan jas hujan nggak ada. Lagian siapa yang butuh, hujan ya berteduh aja.
Kami sudah tentukan, kami berangkat hari Jumat tanggal 18 Desember 2009 dengan Kereta api menuju tujuan pertama kami: Surabaya.